Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 17 Maret 2014

(Sumber gambar : http://www.wallpaper4me.com/images/wallpapers/thelibrary-571786.jpeg)


1). Belajar ketika akan menghadapi ujian
2). Sering belajar namun tidak konsetrasi
3). Konsentrasi namun hanya sesekali belajar
4). Tidak belajar sama sekali


Penyebab masalah ini mungkin saja karena :

1). Tidak menyukai apa yang dipelajari
2). Tidak menyukai siapa yang mengajarkan pelajaran tersebut
3). Tidak menyukai dua-duanya

Penyebab tidak menyukai apa yang dipelajari karena :
1). Pelajaran tersebut bukan pelajaran harapannya
2). Sebenarnya pelajaran itu merupakan pelajaran harapan namun penyajian pelajaran tersebut menjenuhkan seperti buku tanpa ilustrasi gambar, buku yang terlalu banyak tulisan dan sebagainya.
3). Sebenarnya suka namun sedang tidak ada niat belajar sama sekali
4). Mengikuti gossip yang beredar bahwa pelajaran tersebut sukar, sulit dan atau difficult.

Penyebab tidak menyukai siapa yang mengajarkan karena :
1). Pengajar tidak beretika dan tidak berakhlak mulia
2). Pengajar terlalu keras mengajar dan atau terlalu lembek sehingga tidak menindak kesalahan murid
3). Pengajar tidak bersemangat ketika mengajar alias hanya baca materi tanpa ada diskusi dan pemberian info baru terkait pelajaran tersebut
4). Pengajar melakukan kesalahan kepada murid yang menyebabkan  murid itu benci.

Penyebab tidak menyukai kedua-duanya :
1). Malas
2). Terkena penyakit hypersomnia, schizophrenia, atau syndrom-syndrom lainnya yang sebabkan tubuh kita ibarat hewan yang hanya fokus makan dan tidur
3). Tidak niat belajar
4). Putus asa

Solusi menghadapi hal tersebut :

1). Anggaplah pelajaran yang Anda pelajari sebagai sebuah cerita yang mengasyikkan seperti contohnya pelajaran perjalanan sang kayu dari mulai tegakan ke industri, anggaplah itu cerpen yang mengasyikkan jangan anggap itu sebagai teori yang membosankan. Ingatlah bagaimana sang kayu bertemu dengan bapak penebang lalu bapak penebang berpikir dan sang kayu berbicara, “ bapak di sini ni.... potong saja secara horizontal aku ¼-1/3 diamter pohon ini lalu naikkan lagi kapakmu sebanyak 5-10 cm lalu potong sisiku yang berlawanan 1/10 -1/6 diameter pohon ini...”, dan sebagainya

2). Ingatlah apabila Anda berilmu maka derajat Anda akan tinggi, banyak orang membutuhkan Anda. Maka itu jadikanlah pelajaran tsb sebagai sesuatu yang akan menaikkan kualitas Anda dan memahalkan harga Anda. Semakin Anda berkualitas maka Anda akan mahal nilai jualna ibarat pemain bola.

3). Ingatlah apabila Anda mendapat nilai yang bagus dari pelajaran tersebut berapa orang yang Anda buat tersenyum dan mungkin saja beberapa “hadiah” jatuh di tangan Anda atau akan memudahkan Anda mendapat link perjodohan dan rezek serta Surga. InsyaAllah


(Sumber : Pemikiran Arachdian 1434 Hijriyah volume  Artikel Iseng Tulis Jer Tanpa Pikir dengan Judul “Kesalahan Proses Belajar Kita”)

0 komentar:

Posting Komentar