(sumber gambar : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju0keKEU3zsgdYBnx2zvsRNrWV2nDIpvIJrOAoGQX-Tjq6RdWS0TWZRSRLiiSGkNbJDyy1m-f09mTRrelghvanZWwWyhDi0fd3REprwz8fRed_3B7fDgklacMlkQ9icdzyhi7Qwxsqv14q/s400/Desain_Tangga_Rumah_Mewah-14.jpg)
Bismillah
Tinggal
beberapa hari lagi in sya Allah kita akan memasuki bulan Ramadhan. Bulan ketika
kita diwajibkan untuk melaksanakan puasa. Bukan sebarang puasa, melainkan puasa
yang teragung dan terbesar pahalanya yaitu puasa wajib yang merupakan salah
satu dari lima rukun Islam.
Sebagaimana
kualitas kerja , puasa pun memiliki kualitas. Berdasarkan kitab Minhajul
Qasidhin disebutkan bahwasanya terdapat tiga tingkat kualitas orang yang
berpuasa puasa yaitu :
1).
Puasa secara umum yaitu puasa hanya sebatas menahan perut untuk tidak makan dan
minum serta menahan kemaluan untuk melampiaskan syahwat. Puasa ini sebatas
mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa secara jasmani seperti mencegah
makan dan minum serta mencegah keluarnya mani akibat pelampiasan syahwat.
2).
Puasa secara khusus yaitu selain mengaplikasikan puasa secara umum juga menahan
pandangan, lidah, tangan, kaki, pendengaran dan seluruh tubuh dari perbuatan
dosa.
3).
Puasa secara khusus dari yang khusus yaitu puasa hati dari hasrat-hasrat yang
hina dan pikiran-pikiran yang menjauhkan dari Allah serta menahan diri dari
hal-hal selain Allah secara keseluruhan. Puasa tingkat inilah yang menempati
kedudukan termulia, di dalamnya terdapat aktivitas berupa mempuasakan diri
kepada selain Allah, hatinya terjaga dari memikirkan yang selain Allah,
perbuatannya terjaga dari perbuatan yang akan melalaikan dan menjauhkan diri dari Allah, dan segalanya hanya dipersembahkan dan
diperuntukkan untuk Allah semata.
Sebagai
orang normal tentu ada hasrat untuk meraih tingkat ketiga, namun bagaimana
caranya ? Menurut saya caranya adalah dengan memiliki ilmu dan iman yang kuat,
dengan memiliki ilmu kita akan tahu apa-apa saja yang bisa mendekatkan kita
kepada Allah dan dengan iman kita akan tahu kepada siapa kita persembahkan
amal-amal shalih. Memang sulit meraih kedudukan ketiga, namun apa salahnya
untuk dicoba. Kegagalan dalam mencoba adalah wajar karena kita adalah makhluk
yang selalu belajar, belajarlah dari kesalahan dan kekurangan untuk kebaikan ke
depannya.
Sekian,
semoga bermanfaat
Allaahua’lam
bis shawab.
0 komentar:
Posting Komentar