(sumber gambar : https://news.liv.ac.uk/wp-content/uploads/2012/06/neutronDIGI.jpg)
Bismillah
Saya bukan ahli bisnis, bukan sekolah di jurusan bisnis namun hanya ada niatan kecil untuk melanjutkan sekolah S2 bisnis terutama di Saudi Arabia. Saya hanya pelaku bisnis, bisnis kecil-kecilan, bukan properti, shourum mobil apalagi, jati ulin sawit boro-boro. Saya hanya berbisnis pulsa dan makanan ringan, bisnis kecil-kecilan yang untungnya masih kecil.
Pada kesempatan ini saya akan memberikan sebuah ilmu yang saya peroleh dari guru ngaji saya Ustaz Mulyadi. Beliau mengajarkan kepada saya bahwa bisnis itu intinya memudahkan orang. Semisal di suatu desa belum ada yang menjual teh sementara masyarakat desa memerlukan teh maka jual lah teh di desa tersebut, insyaAllah laku. Atau misalnya warga suatu komplek tidak mampu membeli minyak goreng yang dijual literan melainkan hanya minyak goreng yang dijual per bungkus-bungkus kecil dengan harga yang lebih murah daripada minyak goreng literan, maka juallah minyak goreng tersebut dan insyaAllah laku.Menurut saya penjelasan sang ustaz lebih kepada membuat pasar monopoli atau membuat pasar dimana barang tersebut jarang ditemukan. Memang benar pasar monopoli tidak ada saingan seperti pasar persaingan sempurna.
Maka itu ketika mencoba berbisnis hendaklah diniatkan untuk memudahkan kesulitan orang. InsyaAllah di situ ada pahala. Saya teringat sebuah hadits riwayat Muslim bahwa apabila kita memudahkan kesulitan seseorang muslim di dunia maka Allah akan memudahkan kesulitan kita di dunia dan akhirat. Niatkanlah bisnis untuk mengejar pahala akhirat karena dengan mengejar akhirat insyaAllah dunia akan tunduk dan datang dengan terpaksa. Niatkan bisnis minyak wangi supaya para lelaki Islam mengamalkan sunnah menggunakan wewangian, niatkan bisnis pulsa supaya memudahkan silaturahmi dan urusa-urusan kawan kita , niatkan bisnis makanan untuk memberikan energi kepada kawan kita supaya kuat untuk menjalankan ketaatan dan sebagainya.
Sekian, semoga tidak tidak bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar