(Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGs7KG5VbqPoeol7BIz9iW2imj_fx3oSieCeL-Z5LhimBVqctlSwi18ApKBO3nKi9HynZpZpFZWzqhfp2sBKOVfmR8BWGWeTYd9ZJPrXjJIgCiBkI2pn2SiwukCK7Rr0iKs006NJNHE2w/s1600/crying.jpg)
Bismillah
Tadi sore sekitar 20
menit selepas ashar ketika nak beli sabun ke salah satu mart saya berjumpa
dengan seorang anak kecil. Emang sih anak kecil ini bandel, nakal dan sering
dimarahi neneknya. Dia berkata kepadaku, “ Kak tolong bilangin ****(nama adik
saya) kalau yang ngelempar batu ke rumah kakak bukan saya tapi si ****”, saya
kasian melihat wajahnya yang lemas dengan sedikit luka di pipinya , emang saya pernah memarahinya
dengan bahasa Melayu selama beberapa menit, saya memarahinya dengan kuat suara,
sungguh ketika itu saya sedang emosi karena air keran mati.Sungguh saya adalah
orang yang bodoh, saya berpikir bagaimana ketika saya jadi ayah nanti,
bagaimana kalau anak saya bandel.