(Sumber gambar : http://www.wallpaper4me.com/images/wallpapers/thelibrary-571786.jpeg)
1). Belajar ketika akan menghadapi ujian
2). Sering belajar namun tidak
konsetrasi
3). Konsentrasi namun hanya sesekali
belajar
4). Tidak belajar sama sekali
Penyebab masalah ini mungkin saja karena
:
1). Tidak menyukai apa yang dipelajari
2). Tidak menyukai siapa yang
mengajarkan pelajaran tersebut
3). Tidak menyukai dua-duanya
Penyebab tidak menyukai apa yang
dipelajari karena :
1). Pelajaran tersebut bukan pelajaran
harapannya
2). Sebenarnya pelajaran itu merupakan
pelajaran harapan namun penyajian pelajaran tersebut menjenuhkan seperti buku
tanpa ilustrasi gambar, buku yang terlalu banyak tulisan dan sebagainya.
3). Sebenarnya suka namun sedang tidak
ada niat belajar sama sekali
4). Mengikuti gossip yang beredar bahwa
pelajaran tersebut sukar, sulit dan atau difficult.
Penyebab tidak menyukai siapa yang
mengajarkan karena :
1). Pengajar tidak beretika dan tidak
berakhlak mulia
2). Pengajar terlalu keras mengajar dan
atau terlalu lembek sehingga tidak menindak kesalahan murid
3). Pengajar tidak bersemangat ketika
mengajar alias hanya baca materi tanpa ada diskusi dan pemberian info baru
terkait pelajaran tersebut
4). Pengajar melakukan kesalahan kepada
murid yang menyebabkan murid itu benci.
Penyebab tidak menyukai kedua-duanya :
1). Malas
2). Terkena penyakit hypersomnia,
schizophrenia, atau syndrom-syndrom lainnya yang sebabkan tubuh kita ibarat
hewan yang hanya fokus makan dan tidur
3). Tidak niat belajar
4). Putus asa
Solusi menghadapi hal tersebut :
1). Anggaplah pelajaran yang Anda
pelajari sebagai sebuah cerita yang mengasyikkan seperti contohnya pelajaran
perjalanan sang kayu dari mulai tegakan ke industri, anggaplah itu cerpen yang
mengasyikkan jangan anggap itu sebagai teori yang membosankan. Ingatlah
bagaimana sang kayu bertemu dengan bapak penebang lalu bapak penebang berpikir
dan sang kayu berbicara, “ bapak di sini ni.... potong saja secara horizontal
aku ¼-1/3 diamter pohon ini lalu naikkan lagi kapakmu sebanyak 5-10 cm lalu
potong sisiku yang berlawanan 1/10 -1/6 diameter pohon ini...”, dan sebagainya
2). Ingatlah apabila Anda berilmu maka
derajat Anda akan tinggi, banyak orang membutuhkan Anda. Maka itu jadikanlah
pelajaran tsb sebagai sesuatu yang akan menaikkan kualitas Anda dan memahalkan
harga Anda. Semakin Anda berkualitas maka Anda akan mahal nilai jualna ibarat
pemain bola.
3). Ingatlah apabila Anda mendapat nilai
yang bagus dari pelajaran tersebut berapa orang yang Anda buat tersenyum dan
mungkin saja beberapa “hadiah” jatuh di tangan Anda atau akan memudahkan Anda
mendapat link perjodohan dan rezek
serta Surga. InsyaAllah
(Sumber : Pemikiran Arachdian 1434 Hijriyah
volume Artikel Iseng Tulis Jer Tanpa
Pikir dengan Judul “Kesalahan Proses Belajar Kita”)
0 komentar:
Posting Komentar