Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 16 Desember 2015

Bismillah
                Proses skripsi akan dialami oleh mahasiswa tingkat akhir. Proses yang begitu panjang, diawali dari mencari dosen pembimbing, menemukan topik penelitian, judul penelitian, proposal penelitian, penelitian, menulis draft skripsi , seminar dan sidang. Semua proses itu berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, bergantung kepada kehendak Allah kemudian kepada usaha yang dilakukan oleh mahasiswa.

                Setiap peristiwa akan menghasilkan kenangan dan setiap kenangan yang berbau kebaikan hendaknya diceritakan supaya menjadi inspirasi bagi banyak insan. Begitu juga dengan proses mengerjakan skripsi yang saya alami. Sejujurnya dengan izin Allah saya termasuk orang yang beruntung, saya mendapatkan dosen pembimbing yang baik. Ketika pertama kali saya menghadap,  saya mengajukan topik dan langsung diterima olehnya, tetapi saat kali kedua saya mengubah topik tersebut karena menurut saya topik tersebut sukar, hingga akhirnya beliau memberikan sebuah topik yang  jarang bahkan belum pernah diteliti dalam dunia perskripsian. Ketika itu saya hanya mengatakan “Iya” sekalipun saya merasa berat. Atas motivasi teman saya untuk tidak mengeluh akhirnya saya mulai mengerjakan proposal skripsi. Saya bingung harus mencari literatur darimana dan ke mana karena menurut dosen pembimbing metode penelitian skripsi saya belum pernah ada sebelumnya. Saya membuat proposal dengan metode asal tulis, saya tulis saja apa yang saya baca dan tidak berpikir ulang. Kemudian setelah proposal  pertama jadi maka dosen pembimbing memberikan usulan untuk dilakukan beberapa perbaikan. Akhirnya saya memperbaikinya tetapi dengan metode yang sama yaitu metode asal tulis. Setelah sekian lama menghilang akhirnya saya kembali kepada beliau untuk menceritakan perkembangan proposal saya. Saya belum berani mengajukan proposal saya karena saya merasa tidak ada perubahan dalam proposal tersebut. Waktu berlanjut waktu entah bagaimana tiba-tiba Allah rizkikan kepada saya untuk sidang komisi proposal penelitian. Dengan bangganya saya berkata “iya”. Tanpa berpikir panjang, padahal proposal penelitian ketika itu belum selesai. Saya mengerjakannya hingga melupakan pelajaran kuliah, maklum ketika itu semester tujuh.  Akhirnya pada tanggal 1 Desember 2014 saya melakukan sidang komisi proposal penelitian, presentasi yang cendrung asal-asalan, proposal yang tidak sesuai format saya berikan kepada dosen pembimbing, entah apa yang mereka katakan terhadap saya, saya hanya berpositif sangka belaka. Setelah sidang komisi selesai maka terbukalah lampu kuning untuk penelitian, saya harus revisi proposal dahulu baru boleh penelitian. Akhirnya pada minggu-minggu awal Januari saya menyelesaikan proposal dan ditandatangani oleh dosen pembimbing, betapa bangganya saya.
                Itulah perjuangan awal, perjuangan pembukaan. Kemudian perjuangan sesungguhnya dimulai saat saya mengambil data. Pada mulanya saya nekat untuk mengambil data tanpa prosedur tertentu, menurut saya kalau ditunda-tunda dan banyak berpikir kapan selesainya. Akhirnya pada minggu kedua bulan Maret saya mengambil data. Dengan bermodal GPS sewaan, kendaraan pribadi dan uang saya mengambil “sampling” tipe tutupan lahan, mulai dari lahan terbangun hingga hutan. Semua saya lakukan dalam jangka waktu satu bulan karena saya melakukannya dengan santai. Dalam satu minggu saya hanya 3 kali mengambil data yaitu hari senin, selasa dan rabu selebihnya saya santai-santai di rumah, tetapi terkadang seminggu bisa 4 kali apabila sedang semangat-semangatnya. Perjuangan saya membuahkan ilmu baru, yang dulu saya tidak tahu bagaimana Jasinga  saya jadi mengetahuinya dan yang dulu saya penasaran akan Jonggol saya bisa mencapainya. Perjuangan dari barat ke timur dari selatan ke utara, tapi saya tahu akan gambaran Kabupaten tempat saya tinggal. Mungkin inilah rencana Allah untuk memberikan ilmu tentang tempat saya menetap, supaya dimata orang saya tidak ibara katak dalam tempurun durian.
                Perjuangan mengambil data pun saya selesaikan. Data tersebut tidak langsung diolah melainkan dianggurkan selama satu bulan, hal ini saya lakukan karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda yaitu menyelesaikan laporan praktek kerja lapang profesi. Saya baru mengolah data pada bulan Mei 2015. Ketika itu saya berharap dalam satu minggu data sudah bisa diselesaikan, tetapi apalah daya berminggu-minggu belum kunjung usai. Berkali-kali menghadap banyak kesalahan. Tetapi dari itu semua ada kenangan yang tak bisa saya lupakan. Ketika mengolah data ada beberapa kawan yang tak bisa saya lupakan yaitu kajian yang terus berputar baik dari radio, youtube maupun mp3 rekaman dan juga “kopi”. Sesungguhnya saya mulai mengolah data sekitar pukul delapan pagi, ketika itu mp3 kajian saya hidupkan khususnya mp3 dari Ustaz Syafiq Reza Basalamah dan Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal, ceramah-cermah ringan yang sarat dengan makna, sembari  mendengarkan kajian dan mengolah data tak lupa kopi saya serutup. Pukul delapan hingga pukul sepuluh saya terus mengolah data, selepas itu saya gunakan untuk sholat dhuha dan qailulah, qailuluah yang cukup panjang. Ketika siang hari saya kembali mengolah data tetapi dengan intensitas yang amat sedikit karena saya merasa ngantuk berat, akhirnya saya tidur siang. Sungguh tidur yang sangat panjang sekitar 2 jam, belum lagi sebelumnya qailulah yang hampir 1 jam lebih, berapa lama saya tidur. Selepas ashar saya kembali mengolah data sembari mendengarkan kajian, tetapi dari Ustaz yang lainnya yaitu Ustaz Khalid Basalamah, kajian yang membahas tentang dosa-dosa besar dan kitab Minhajul Muslim. Seperti biasa sembari itu pun saya menyerutup kopi. Sore pun usai, akhirnya malam tiba, selepas maghrib saya gunakan untuk bersantai sembari membaca beberapa buku yang penuh ilmu, selepas isya’ saya pun tidak segera mengolah data melainkan membaca beberapa ayat alQuran dan menghafalnya, maklum ketika itu saya menargetkan supaya bisa hafal surat alWaqiah dan surat arRahman karena keutamaan surat tersebut sangat besar yaitu siapa yang membacanya dengan ikhlas karena Allah dan sesuai tuntunan rasulNya maka akan dapat pahala, keutamaan lainnya saya berlepas diri dari itu karena untuk alWaqiah banyak yang mengatakan haditsnya dhaif. Kedua surat tersebut saya hafal karena menurut saya surat tersebut mudah, anak kecil saja banyak yang hafal, masa saya yang sudah agueng begini tidak hafal. Selepas menghafal alQuran barulah saya membuat kopi lagi untuk mengolah data, seperti biasa kopi sudah ada dan tentu kajian harus segera dinyalakan. Untuk malam hari saya mendengarkan kajian dari radio online, ceramah yang saya dengar untuk malam hari biasanya berasal dari Ustaz Luqmaan Baabduh, Ustaz Afifudin asSidawi dan Ustaz Dzulqarnain asSanusi, menurut saya cermah mereka berisi sesuatu yang berbeda namun mengena, setidaknya membuat rasa penasaran dan menghilangkan rasa kantuk.  Alhamdulillah begitulah yang saya jalani hari demi harinya dalam mengolah data, banyak ibroh yang yang saya dapatkan yaitu pertama iman saya menjadi bertambah karena intensitas mendengarkan kajian yang semakin banyak kemudian yang kedua saya dapat merasakan beberapa jenis kopi yang tentu menjadi inspirasi bagi saya untuk membuat wirausaha warung kopi (cafe) tetapi diisi oleh video kajian dan alQuran  bukan oleh gemericik musik dan penyanyi perempuan yang menggunakan deodoran sembari mengharapkan dunia, karena yang seperti itu hanya mengurangi rezeki dan mempersulit perjodohan. Tetapi warung kopi  (cafe) tersebut belum terwujud karena pada saat ini modal baru terkumpul 5 % dari target awal permodalan, saya tidak mahu membuka paket investasi karena modal mandiri lebih baik.

                Mengolah data pun usai akhirnya saya menunjukkan hasil saya kepada dosen saya, beliau pun menyuruh untuk melakukan sidang komisi hasil. Akhirnya saya mengatakan “iya”. Saya pun melakukan sidang komisi dan dengan bangganya saya berharap supaya sebelum lebaran sudah seminar. Tetapi apa daya Allah berkehendak lain, saya masih mengalami kesalahan dalam pengolahan data. Hari itu saya merasa stress dan saya mencari cara ke sana ke mari untuk membetulkan data tersebut. Dengan izin Allah data bisa dibetulkan dan akhirnya saya menghadap dosen pembimbing, akhirnya pada tanggal 6 Juli 2015 saya disuruh untuk menulis Draft. Itulah Draft pertama yang saya buat. Target sebelum lebaran harus sudah terkirim ke email mereka. Saya ingat ketika itu saya tidur hanya 3 jam per hari karena ketika itu sudah masuk 10 malam terakhir bulan Ramadhan, saya menulis draft hingga pukul 11 malam kemudian iktikaf selama beberapa jam kemudian tidur dan begitu terus. Akhirnya pada hari H lebaran di situlah draft pertama sudah jadi dan segera kukirimkan ke email mereka sembari mengucapkan selamat hari raya. Saya berdoa semoga saja setelah libur lebaran bisa seminar. Dan benar saja pada tanggal 11 Agustus 2015 saya bisa melakukan seminar skripsi. Betapa bangganya saya, tetapi seperti biasa saya sengaja cuek dengan kebahagiaan, saya tidak mengupload foto seminar saya sebagaimana yang orang-orang lakukan. Malahan yang “ngupload” foto seminar saya adalah dosen pembimbing saya, biarkanlah, itu ibarat artis yang fotonya diupload oleh orang lain. Selepas seminar saya akan berlanjut ke sidang, perjalanan yang lama menuju sidang, hampir sebulan, itu semua karena izin Allah kemudian karena dosen pembimbing saya berhalangan yang disebabkan kepergiannya ke negeri orang. Akhirnya pada tanggal 8 September 2015 saya melakukan ujian komprehensif, beberapa kawan mengucapkan selamat kepada saya, dan alhamdulillah saya bebas. Tetapi seperti biasa lagi-lagi saya tidak mengupload foto ujian komprehensif saya, saya lupa foto saya ada dimana, dan mungkin satu-satunya orang yang memiliki foto tersebut adalah dosen pembimbing saya karena beliaulah yang mengupload di beranda media sosialnya. Ok,  foto biarlah foto yang penting sekarang rekening semakin menggemuk dan timbangan amal shalih semakin banyak, foto hanya akan jadi kenangan yang dilupakan tetapi rekening dan timbangan amal shalih akan menjadi sesuatu yang tidak bisa dilupakan. Sekian, semoga semangat menjalankan proses skripsinya kawan. Allaahua’lam bis shawab. Barakallaahu fiikum. Allaahu mustaan. 

0 komentar:

Posting Komentar