Bismillah
Proses skripsi akan dialami oleh
mahasiswa tingkat akhir. Proses yang begitu panjang, diawali dari mencari dosen
pembimbing, menemukan topik penelitian, judul penelitian, proposal penelitian,
penelitian, menulis draft skripsi , seminar dan sidang. Semua proses itu
berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, bergantung kepada kehendak
Allah kemudian kepada usaha yang dilakukan oleh mahasiswa.
Setiap peristiwa akan
menghasilkan kenangan dan setiap kenangan yang berbau kebaikan hendaknya
diceritakan supaya menjadi inspirasi bagi banyak insan. Begitu juga dengan
proses mengerjakan skripsi yang saya alami. Sejujurnya dengan izin Allah saya
termasuk orang yang beruntung, saya mendapatkan dosen pembimbing yang baik.
Ketika pertama kali saya menghadap, saya
mengajukan topik dan langsung diterima olehnya, tetapi saat kali kedua saya
mengubah topik tersebut karena menurut saya topik tersebut sukar, hingga
akhirnya beliau memberikan sebuah topik yang
jarang bahkan belum pernah diteliti dalam dunia perskripsian. Ketika itu
saya hanya mengatakan “Iya” sekalipun saya merasa berat. Atas motivasi teman
saya untuk tidak mengeluh akhirnya saya mulai mengerjakan proposal skripsi. Saya
bingung harus mencari literatur darimana dan ke mana karena menurut dosen
pembimbing metode penelitian skripsi saya belum pernah ada sebelumnya. Saya
membuat proposal dengan metode asal tulis, saya tulis saja apa yang saya baca
dan tidak berpikir ulang. Kemudian setelah proposal pertama jadi maka dosen pembimbing memberikan
usulan untuk dilakukan beberapa perbaikan. Akhirnya saya memperbaikinya tetapi
dengan metode yang sama yaitu metode asal tulis. Setelah sekian lama menghilang
akhirnya saya kembali kepada beliau untuk menceritakan perkembangan proposal
saya. Saya belum berani mengajukan proposal saya karena saya merasa tidak ada
perubahan dalam proposal tersebut. Waktu berlanjut waktu entah bagaimana
tiba-tiba Allah rizkikan kepada saya untuk sidang komisi proposal penelitian.
Dengan bangganya saya berkata “iya”. Tanpa berpikir panjang, padahal proposal
penelitian ketika itu belum selesai. Saya mengerjakannya hingga melupakan
pelajaran kuliah, maklum ketika itu semester tujuh. Akhirnya pada tanggal 1 Desember 2014 saya
melakukan sidang komisi proposal penelitian, presentasi yang cendrung
asal-asalan, proposal yang tidak sesuai format saya berikan kepada dosen
pembimbing, entah apa yang mereka katakan terhadap saya, saya hanya berpositif
sangka belaka. Setelah sidang komisi selesai maka terbukalah lampu kuning untuk
penelitian, saya harus revisi proposal dahulu baru boleh penelitian. Akhirnya
pada minggu-minggu awal Januari saya menyelesaikan proposal dan ditandatangani
oleh dosen pembimbing, betapa bangganya saya.
Itulah perjuangan awal,
perjuangan pembukaan. Kemudian perjuangan sesungguhnya dimulai saat saya
mengambil data. Pada mulanya saya nekat untuk mengambil data tanpa prosedur
tertentu, menurut saya kalau ditunda-tunda dan banyak berpikir kapan
selesainya. Akhirnya pada minggu kedua bulan Maret saya mengambil data. Dengan
bermodal GPS sewaan, kendaraan pribadi dan uang saya mengambil “sampling” tipe
tutupan lahan, mulai dari lahan terbangun hingga hutan. Semua saya lakukan
dalam jangka waktu satu bulan karena saya melakukannya dengan santai. Dalam
satu minggu saya hanya 3 kali mengambil data yaitu hari senin, selasa dan rabu
selebihnya saya santai-santai di rumah, tetapi terkadang seminggu bisa 4 kali
apabila sedang semangat-semangatnya. Perjuangan saya membuahkan ilmu baru, yang
dulu saya tidak tahu bagaimana Jasinga saya jadi mengetahuinya dan yang dulu saya
penasaran akan Jonggol saya bisa mencapainya. Perjuangan dari barat ke timur
dari selatan ke utara, tapi saya tahu akan gambaran Kabupaten tempat saya
tinggal. Mungkin inilah rencana Allah untuk memberikan ilmu tentang tempat saya
menetap, supaya dimata orang saya tidak ibara katak dalam tempurun durian.
Perjuangan mengambil data pun
saya selesaikan. Data tersebut tidak langsung diolah melainkan dianggurkan
selama satu bulan, hal ini saya lakukan karena ada pekerjaan yang tidak bisa
ditunda yaitu menyelesaikan laporan praktek kerja lapang profesi. Saya baru
mengolah data pada bulan Mei 2015. Ketika itu saya berharap dalam satu minggu
data sudah bisa diselesaikan, tetapi apalah daya berminggu-minggu belum kunjung
usai. Berkali-kali menghadap banyak kesalahan. Tetapi dari itu semua ada
kenangan yang tak bisa saya lupakan. Ketika mengolah data ada beberapa kawan
yang tak bisa saya lupakan yaitu kajian yang terus berputar baik dari radio,
youtube maupun mp3 rekaman dan juga “kopi”. Sesungguhnya saya mulai mengolah
data sekitar pukul delapan pagi, ketika itu mp3 kajian saya hidupkan khususnya
mp3 dari Ustaz Syafiq Reza Basalamah dan Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal,
ceramah-cermah ringan yang sarat dengan makna, sembari mendengarkan kajian dan mengolah data tak
lupa kopi saya serutup. Pukul delapan hingga pukul sepuluh saya terus mengolah
data, selepas itu saya gunakan untuk sholat dhuha dan qailulah, qailuluah yang
cukup panjang. Ketika siang hari saya kembali mengolah data tetapi dengan
intensitas yang amat sedikit karena saya merasa ngantuk berat, akhirnya saya
tidur siang. Sungguh tidur yang sangat panjang sekitar 2 jam, belum lagi
sebelumnya qailulah yang hampir 1 jam lebih, berapa lama saya tidur. Selepas
ashar saya kembali mengolah data sembari mendengarkan kajian, tetapi dari Ustaz
yang lainnya yaitu Ustaz Khalid Basalamah, kajian yang membahas tentang
dosa-dosa besar dan kitab Minhajul Muslim. Seperti biasa sembari itu pun saya
menyerutup kopi. Sore pun usai, akhirnya malam tiba, selepas maghrib saya
gunakan untuk bersantai sembari membaca beberapa buku yang penuh ilmu, selepas
isya’ saya pun tidak segera mengolah data melainkan membaca beberapa ayat
alQuran dan menghafalnya, maklum ketika itu saya menargetkan supaya bisa hafal
surat alWaqiah dan surat arRahman karena keutamaan surat tersebut sangat besar
yaitu siapa yang membacanya dengan ikhlas karena Allah dan sesuai tuntunan
rasulNya maka akan dapat pahala, keutamaan lainnya saya berlepas diri dari itu
karena untuk alWaqiah banyak yang mengatakan haditsnya dhaif. Kedua surat
tersebut saya hafal karena menurut saya surat tersebut mudah, anak kecil saja
banyak yang hafal, masa saya yang sudah agueng begini tidak hafal. Selepas
menghafal alQuran barulah saya membuat kopi lagi untuk mengolah data, seperti
biasa kopi sudah ada dan tentu kajian harus segera dinyalakan. Untuk malam hari
saya mendengarkan kajian dari radio online, ceramah yang saya dengar untuk
malam hari biasanya berasal dari Ustaz Luqmaan Baabduh, Ustaz Afifudin asSidawi
dan Ustaz Dzulqarnain asSanusi, menurut saya cermah mereka berisi sesuatu yang
berbeda namun mengena, setidaknya membuat rasa penasaran dan menghilangkan rasa
kantuk. Alhamdulillah begitulah yang
saya jalani hari demi harinya dalam mengolah data, banyak ibroh yang yang saya
dapatkan yaitu pertama iman saya menjadi bertambah karena intensitas
mendengarkan kajian yang semakin banyak kemudian yang kedua saya dapat
merasakan beberapa jenis kopi yang tentu menjadi inspirasi bagi saya untuk
membuat wirausaha warung kopi (cafe) tetapi diisi oleh video kajian dan alQuran
bukan oleh gemericik musik dan penyanyi
perempuan yang menggunakan deodoran sembari mengharapkan dunia, karena yang
seperti itu hanya mengurangi rezeki dan mempersulit perjodohan. Tetapi warung
kopi (cafe) tersebut belum terwujud
karena pada saat ini modal baru terkumpul 5 % dari target awal permodalan, saya
tidak mahu membuka paket investasi karena modal mandiri lebih baik.
Mengolah data pun usai akhirnya
saya menunjukkan hasil saya kepada dosen saya, beliau pun menyuruh untuk
melakukan sidang komisi hasil. Akhirnya saya mengatakan “iya”. Saya pun
melakukan sidang komisi dan dengan bangganya saya berharap supaya sebelum
lebaran sudah seminar. Tetapi apa daya Allah berkehendak lain, saya masih
mengalami kesalahan dalam pengolahan data. Hari itu saya merasa stress dan saya
mencari cara ke sana ke mari untuk membetulkan data tersebut. Dengan izin Allah
data bisa dibetulkan dan akhirnya saya menghadap dosen pembimbing, akhirnya
pada tanggal 6 Juli 2015 saya disuruh untuk menulis Draft. Itulah Draft pertama
yang saya buat. Target sebelum lebaran harus sudah terkirim ke email mereka.
Saya ingat ketika itu saya tidur hanya 3 jam per hari karena ketika itu sudah
masuk 10 malam terakhir bulan Ramadhan, saya menulis draft hingga pukul 11
malam kemudian iktikaf selama beberapa jam kemudian tidur dan begitu terus.
Akhirnya pada hari H lebaran di situlah draft pertama sudah jadi dan segera
kukirimkan ke email mereka sembari mengucapkan selamat hari raya. Saya berdoa
semoga saja setelah libur lebaran bisa seminar. Dan benar saja pada tanggal 11
Agustus 2015 saya bisa melakukan seminar skripsi. Betapa bangganya saya, tetapi
seperti biasa saya sengaja cuek dengan kebahagiaan, saya tidak mengupload foto
seminar saya sebagaimana yang orang-orang lakukan. Malahan yang “ngupload” foto
seminar saya adalah dosen pembimbing saya, biarkanlah, itu ibarat artis yang
fotonya diupload oleh orang lain. Selepas seminar saya akan berlanjut ke
sidang, perjalanan yang lama menuju sidang, hampir sebulan, itu semua karena
izin Allah kemudian karena dosen pembimbing saya berhalangan yang disebabkan
kepergiannya ke negeri orang. Akhirnya pada tanggal 8 September 2015 saya
melakukan ujian komprehensif, beberapa kawan mengucapkan selamat kepada saya,
dan alhamdulillah saya bebas. Tetapi seperti biasa lagi-lagi saya tidak
mengupload foto ujian komprehensif saya, saya lupa foto saya ada dimana, dan
mungkin satu-satunya orang yang memiliki foto tersebut adalah dosen pembimbing
saya karena beliaulah yang mengupload di beranda media sosialnya. Ok, foto biarlah foto yang penting sekarang
rekening semakin menggemuk dan timbangan amal shalih semakin banyak, foto hanya
akan jadi kenangan yang dilupakan tetapi rekening dan timbangan amal shalih
akan menjadi sesuatu yang tidak bisa dilupakan. Sekian, semoga semangat
menjalankan proses skripsinya kawan. Allaahua’lam bis shawab. Barakallaahu
fiikum. Allaahu mustaan.
0 komentar:
Posting Komentar