Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 11 Mei 2014

                                           http://strictlyautobiographical.com/wp-content/uploads/2014/01/spshdw.jpg
(sumber gambar : http://strictlyautobiographical.com/wp-content/uploads/2014/01/spshdw.jpg)

Bismillah
Ketindihan saat tidur, siapa sih yang gak pernah merasakannya ? Jujur pada  hari ini saya merasakan hal itu  beberapa kali. Berdasarkan yang dilansir di salah satu web ruqyah syariyyah  bahwa ketindihan saat tidur merupakan salah satu gangguan jin setan. Ya semoga saja peristiwa ini menyadarkan saya untuk kembali kepada jalan Allah dan memperbanyak taubat dan istighfar. Jujur sudah beberapa minggu ini saya lebih banyak memikirkan dunia ketimbang memikirkan akhirat.

Ketindihan saat tidur memang nyiksa banget. Bayangkan kita yang harusnya sudah bangun namun gak bisa bangun. Mata kita yang udah sedikit melek susah banget menggerakkan anggauta badan. Dan ketika kita mencoba dan mencoba terus akhirnya bangun juga, namun apa yang terjadi setelah itu ? Berdasarkan pengalamn saya yang saya rasakan adalah lelah, lapar dan rasanya gak ada semangat. Benar, benar sekali, itu merupakan tanda-tanda diganggu setan yaitu rasa lapar yang teramat sangat, lelah yang semakin makin dan gak ada semangat. Tiga  gangguan yang saling ikat mengikat. Karena terasa amat lelah akhirnya lapar dan karena lapar akhirnya makan banyak dan akibat makan banyak akan menjadi malas,Imam Syafii pernah berkata bahwa makan terlalu banyak akan mengakibatkan kemalasan. 

Ketindihan saat tidur pun memiliki analisis secara Psikologi. Nah dalam ilmu Psikologi ketindihan sat tidur disebut sleep paralysis. Berdasarkan sumber dari sebuah web dijelaskan bahwa  proses ini terjadi sebagai berikut :
Sepanjang tidur, kegiatan serta otot-otot tubuh jadi tidak bergerak, hingga mengakibatkan kelumpuhan sesaat. apalagi terkadang kelumpuhan terus ada sesudah orang terbangun. umumnya, kelumpuhan tidur diikuti dengan halusinasi,  orang yang alami kelumpuhan tidur jadi layaknya dicekik, dada sesak, badan sukar bergerak serta sukar berteriak. Saat seseorang tidur, kegiatan otak alami dua perihal tidak sama, yang dimaksud tidur aktif atau rem ( rapid eye movement ) serta tidur non-rem. Non-rem sepanjang tidur dapat membuahkan gerakkan pada saat anda tidur, layaknya bicara didalam tidur atau jalan saat tidur. namun rem dapat merubah denyut jantung, laju respirasi serta tekanan darah saat tidur. 

dengan psikologis, sleep paralysis terkait dengan tidur di step rem, di mana sesudah alami tidur rem, mata terbuka tetapi paralysis terus bertahan. umumnya perihal ini menyebabkan halusinasi. sleep paralysis berlangsung lebih kurang 2-3 menit. sesudah otak serta tubuh terkait kembali, pasien bisa menggerakkan tubuhnya kembali. tetapi, memori dari sensasi yang mengerikan atau mimpi jelek umumnya bisa bertahan lama.

Sebagaimana peristiwa lainnya sleep paralysis memiliki penyebab yang belum diketahui secara pasti, namun menurut beberapa psikolog penyebabnya yaitu tidur menghadap ke atas, pola tidur tidak pasti, stress, serta pergantian mendadak pada lingkungan atau lifestyle. Menurut saya penyebab ini ada benarnya juga, yaitu pergantian mendadak pada lingkungan. Benar, kemarin malam saya habis nonton film horor akan pembunuhan, jadi di film itu ada anak yang disiksa terus oleh orangtuanya gara-gara masalah kecil seperti gara-gara ngompol di kasur, gara-gara gak mahu makan dan masalah-masalah kecil lainnya. Musabab itu anak jadi dendam dan akhirnya menggorok leher kedua orangtuanya. Karena merasa bersalah akhirnya anak kecil itu pun menggorok lehernya sendiri. Sungguh bayangan ini terus mengiang-ngiang dalam otakku hingga sekarang. 

Lalu bagaimana mengaitkan pendapat secara syariat dan psikologis akan masalah ini ? Mudah saja, kalau secara syariat penyakit ini disebabkan oleh ditindih jin setan, nah gara-gara ketindih tentu badan sulit bergerak jadi seolah olah seperti orang lumpuh. Ok kalau gak percaya, coba deh kita timpa badan kita dengan batu yang lebih besar dari ukuran kita, apakah kita bisa bergerak ? lalu apa sebutan bagi sesuatu yang gak bisa bergerak ?  Lalu selanjutnya dari segi penyebab yaitu stress atau pergantian lifestyle. Ok ketika seseorang stress maka hatinya gelisah dan hati gelisah itu artinya sedang diganggu setan. Apabila gangguan ini tidak segera dihilangkan maka akan berlanjut ke gangguan gangguan lainnya sebagaimana penyakit yang menjalar dari satu titik ke titik lainnya. Selain stress juga pergantian lifestyle, memang pergantian lifestyle menybabkan kekagetan. Tentu pergantian lifestyle ini adalah pergantian yang menuju kepada keburukan bukan kepada kebaikan. Apabila contohnya tadi gara-gara nonton fil horor jadinya setan pun ikut-ikut menakut nakuti dengan membisikkan lewat telinga untuk selalu menakut nakuti, dan pada akhirnya ketika gangguan itu belum berhasil dihilangkan berakibatlah pada gangguan-gangguan lainnya. 

Lalu bagaimana solusinya ? Solusinya amatlah banyak. Yang pertama yakinilah hal ini merupakan ujian dari Allah, ingatlah bahwa santet sihir gangguan jin terjadi semua atas izin Allah, apabila ini terjadi kepada orang yang amat beriman maka hal itu tidak aneh karena Nabi shallallaahualayhi wassalam pun pernah terkena santet, lalu yang kedua yaitu bertaubatlah, perbanyak dzikir dan kuatkan ketauhidan. Ingatlah Allah menurunkan cobaan karena kesalahan kita, maka bertaubatlah. Lalu perbanyaklah dzikir karena dzikir menyebabkan setan lari daripada kita dan yang terpenting adalah kuatkan ketauhidan. Janganlah kita mengobati diri dengan kesyirikan dan kebidahan, cukup kembali pada tauhid. Seampuh-ampuhnya ruqyah adalah ruqyah yang didasarkan kepada penggantungan hanya kepada Allah. Apabila ingin tenang abadi dan nyata kembalilah kepada ajaran Tauhid, renungkanlah nama – nama dan sifat- sifatNya dan rasakan sensasinya. Dan yang terakhir adalah jangan pikirkan penyakit karena semakin dipikirkan semakin besar penyakit itu. Biarkan semua berlalu, pengobatanlah yang berlaku, bukan mengenang derita masa lalu. 

Sekian saja artikel ini, semoga tidak ada yang tidak bermanfaat.
 
Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar